Tugas
Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Guru Mapel :Firda
Latifah S,Pd
Kelas
:Xii Tei
Kelompok
:Ula.
Ketua
:Rohmat Rianto
Anggota
;Aji Riyanto
Adtya Irawan
Firman Zuli
Yofan
Hidayat
SMK PANCA BHAKTI BANJARNEGARA
TAHUN PELAJARAN 2015 /2016
Pendahuluan
- Judul : 99 Cahaya Di LangitEropa
- Sutradara : Guntur Soeharjanti
- Penulis : HanumSalsabila R, RanggaAlmahendra
- Sutradara : Guntur Soeharjanti
- Penulis : HanumSalsabila R, RanggaAlmahendra
-Penayang : Di perpustakaan SMK Panca Bhakti Bara, tanggal 19 september 2015
99 Cahaya di Langit Eropa. Film yang terinspirasi dari
kisah nyata perjalanan Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra di Eropa
ini akan digambarkan secara apik lewat arahan sutradara Guntur Soeharjanto.
Film ini banyak bercerita tentang kisah perjalanan Hanum dan Rangga selama 3
tahun tinggal di Eropa yang dibalut kisah persahabatan, perjuangan untuk
mempertahankan keyakinan serta kisah pencarian jejak sejarah Islam di benua
biru tersebut.
Dengan latar belakang cerita di Eropa, film tersebut pun nantinya
akan menjanjikan kualitas visual yang optimal karena lokasi syutingnya 100%
dilakukan di Eropa. Tim produksi akan menyambangi kota Wina, Paris, Cordoba
dan Istanbul.
Selain menawarkan keindahan di beberapa kota di Eropa, film 99 Cahaya
di Langit Eropa juga menggandeng banyak bintang ternama seperti Acha
Septriasa, Abimana, Vj Marissa, Fatin Sidqia Lubis, Raline Shah dan Alex
Abbad. Di film produksi Maxima Pictures ini, Acha akan berduet dengan Abimana
sebagai pasangan suami istri penggambaran dari penulis buku 99 Cahaya di
Langit Eropa.
SiSInopsis Film (Alur Cerita)
99 Cahaya di LangitEropamenceritakankisahdarikehidupanHanumRais
(AchaSeptriasa) dansuaminya, RanggaAlmahendra (AbimanaAryasatya)
ketikamenjelajahiEropaselama 3 tahundanmempelajari agama Islam di sana.
Hanummengikutisuaminya yang mendapatbeasiswauntukmelanjutkanstudikeEropa.
Berbagaikisahmenarikmunculmengiringiperjalananmereka.
Di sana,
merekatidakhanyamenemukanberbagaikeindahansenisepertitembok Berlin, Mozart,
Roma, danmenara Eiffel, tetapijugamenemukanbanyakrahasia Islam yang
tersembunyi di Eropa. Di beberapasudut di Eropa,
merekamenemukansecercahcahaya yang membuatmerekasemakinmencintai agama Islam.
Di tengahperjalanannya,
merekabertemudenganseorangwanitaTurkimuslim di Austria bernamaFatma Pasha
(Raline Shah), yang menjelaskanpadamerekatentangkedamaian Islam. Di Paris,
Hanumberjumpadenganseorangwanitamualaf, Marion Latimer (Dewi Sandra) yang
bekerja di Arab World Institute sebagaiseorangpengajar, yang
memperluaswawasannyatentang Islam. Keduapasanganitu (HanumdanRangga)
menyadaribahwaEropajugamenyimpanhartadaripeninggalan Islam di jamandulu.
Berbagaikejadian yang
membukapolapikir pun datang, sepertihalnyaketikamerekaberhadapandenganwanitanon
muslimbernamaMarjaa (Marissa Nasution) danseorangatheisbernama Stefan (Nino
Fernandez), hinggabelajar agama daritemannya yang berasaldari Pakistan
bernama Khan (Alex Abbad).
Isi / analisis’
Tema
: Keyakinan Dan Realitas Hidupan .
Amanat : jadikanlah hidup kita di hiasi
dengan perdamaian, persaudaraan,
toleransi .
Setting : Vienna (Austria)
Paris (Perancis)
Cordoba
(Spanyol)
Istanbul (Turki)
-pemeran :Acha Septriasa
Abimana Aryasatya
Vj Marissa
Raline Shah
Alex Abbad
Fatin Shidqia Lubis
-Musik :'Cahaya di Langit Itu'
-Durasi : part 1 = 1 jam 39 menit
Part 2 = 1 jam 37 menit
- Genre :Drama
-Alur /plot
: Maju
-Percakapan
: Dialog
- Bahasa :Bahasa Baku,bahasa bahasa internasional
lirik lagu Fatin Shidqia Lubis yang berjudul
'Cahaya di Langit Itu' yang menjadi lagu soundtrack (OST) film '99 Cahaya di Langit Eropa'
Ketika cahayamu menerangi duniaku Sentuhan tangan itu memelukku penuh cinta Saat dalam keangkuhan dan meremehkan takdirku Setiaku dalam cinta hampir kehilangan arah Tersadarku dan berfikir ridhonya surga duniaku Seperti ku terbang di langit tinggi Temui satu titik cahaya-Mu Ku lihat ada malaikat kecil-Mu Membisikkanku tuk tetap di sini, ku tersimpuh Perjalanan ini (perjalanan ini) Kuatkan imanku (kuatkan imanku) Tuk arungi hidup (tuk arungi hidup) Nilai cinta dengan kasih-Mu Seperti ku terbang di langit tinggi Temui satu titik cahaya-Mu Ku lihat ada malaikat kecil-Mu Membisikkanku tuk tetap di sini Seperti ku terbang di langit tinggi Temui satu titik cahaya-Mu Ku lihat ada malaikat kecil-Mu Membisikkanku tuk tetap di sini, ku tersimpuh Nilai cinta dengan kasih-Mu
Tokoh
dan pemeran
ACHA SEPTRIASA (Hanum), Hanum adalah istri dari Rangga yang rela mengikuti suaminya ke Eropa untuk menempuh pendidikan selama 3 tahun. Demi menunjukkan kesetiaan dan penyesuaian dirinya selama tinggal di Eropa, Hanum pun mulai belajar bahasa Jerman. Disanalah Hanum mulai banyak bertemu orang-orang baru, walau banyak cobaan selama tinggal di Eropa tapi sebagai seorang istri dan Muslim ia tetap tegar menghadapi berbagai godaan tersebut.
ABIMANA ARYASATYA (Rangga), Rangga adalah suami dari
Hanum yang menjalani pendidikan dengan kuliah di international school. Di
film ini, karakter Rangga akan mengalami pengembangan dari cerita di novel.
Selain berkutat di kehidupan kampus, karakter Rangga banyak berperan dalam
menemani Hanum (Acha Septriasa) dalam menapaki jejak peninggalan Islam di
Erop
Vj MARISSA (Maarja), Maarja adalah seorang wanita
berkebangsaan Jerman yang menjadi sahabat Rangga. Karakter tersebut dinilai
tidak terasa asing bagi Marissa lantaran ia memang tumbuh dan besar di negara
tersebut. Di film 99 Cahaya di Langit Eropa meskipun keduanya
dikisahkan berhubungan akrab, namun Maarja sempat terlibat konflik dengan
Rangga dan juga sahabatnya, Khan akibat perbedaan sudut pandang.
RALINE SHAH (Fatma Pasha), Fatma merupakan karakter
wanita muslim asal Turki yang ditemui Hanum saat berada di Austria. Ia juga
dikenal sangat taat beribadah sekaligus menjadi ibu yang bijak bagi putrinya
yang bernama Ayse yang diperankan oleh aktris cilik Geccha Qheagaventa.
ALEX ABBAD (Khan), Khan adalah salah satu teman baik
Rangga yang sosoknya benar-benar ada dan bukan fiksi. Khan merupakan seorang
pria asal Pakistan yang pernah menjadi korban bom teroris, pengalaman itu
membuatnya ia menjadi sosok yang sangat agresif dan memiliki pandangan
sendiri tentang Islam di Eropa. Khan dikenal tidak memiliki toleransi yang
berkaitan dengan kewajibannya sebagai umat Muslim. Walau di Eropa Muslim
minoritas, tapi Khan tetap merasa bangga dan selalu tegar serta tegas dalam
menghadapi berbagai godaan.
FATIN SHIDQIA LUBIS (Fatin). Di film ini, penyanyi
jebolan ajang pencarian bakat X-Factor tersebut menjadi dirinya sendiri dan
tidak menggunakan dialog berbahasa asing seperti aktor/aktris lainnya.
Sebagai seorang penyanyi dan baru kali pertama main film, peran Fatin
tidaklah terlalu banyak di layar lebar 99 Cahaya di Langit Eropa namun
ia mampu menjalaninya dengan sangat baik.
|
Setelah kami menonton film ini ada rasa
kagum tentang pembuatan film dengan latar full Eropa ini, pasti mahal sekali.
Bayangkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memboyong para pemain dan kru
menjelajah empat negara di Eropa plus akomodasi selama berminggu-minggu di
sana. Belum lagi membayar para pemain pembantu dan figuran yang melibatkan para
penduduk asli. Oh iya, salah satu scene menampilkan Rangga yang mengumandangkan
azan di atas Eiffel. Eiffel, brooo .. Bukan tower kartu seluler. Dan
dengar-dengar, demi adegan yang hanya beberapa menit itu, producer harus
menyewa Eiffel selama 2 jam untuk dikosongkan. Berapa tuh duit yang harus
dikeluarkan?
Scenes’’ yang kami sukai
- Scene ketika Rangga menanyakan chicken pada penjual makanan.
- Scene ketika Hanum menggoreng ikan asin kemudian datang tetangga bulenya yang marah-marah dan mengatakan bahwa masakannya bau kaos kaki.
- Scene setelah Hanum memberi sepiring mi dengan ikan asin goreng kepada tetangga bule yang dulunya menghina bau ikan asin. Tahu nggak apa yang ditanyakan bule itu pada Hanum di kemudian hari? "Di mana saya bisa membeli ikan seperti yang ada pada mi pemberianmu?"
- Scene ketika Rangga, Stevan dan Khan bertemu di tangga kampus, kemudian Khan menyindir bahwa tubuh Stevan bau Babi.
- Scene ketika Stefan menahan lapar akibat menerima tantangan Rangga untuk ikut berpuasa. Duh, mukanya Om Nino gokil banget, berhasil membuat seisi studio tertawa.
- Scene ketika Marion menerangkan tentang lukisan Bunda Maria, huruf kufic, dan garis imajiner di tengah kota Paris yang dibangun Napoleon Bonaparte.
- Scene ketika Ayse memasangkan jilbab di kepala Marion.
- Scene ketika Fatma Pasha mengatakan “Bahwa kita teroris?”
- Scene ketika Khan melaksanakan salat Jumat sedangkan Rangga memilih tetap mengikuti ujian.
Scene ketika Hanum mengetahui bahwa Ayse menderita kanker. Very sad
Dan menurut kami film ini
adalah film yang memiliki sebuah
seni yang luar biasa, bukan hanya ceritanya yang segar, film ini juga penuh
pembelajaran dan juga diekpresikan oleh para artis kita dengan tampilan yang
luar biasa serta digarap secara apik oleh sang sutradara,"
"Betapa banyak nilai yang ditampilkan dalam tayangan film ini seperti,
perdamaian, persaudaraan, toleransi dan banyak falsafah serta nilai
spritualnya ..ya kan .. kalao ngga percaya nonton sendiri aja ..
terimakasih sudah mengunjungi blog kami
0 komentar:
Posting Komentar